PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

EKSPOSE NASIONAL REKAM JEJAK PENINGKATAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT DAN KAPASITAS PEMANGKU KEPENTINGAN DI INDONESIA MELALUI PEAT-IMPACTS




EKSPOSE NASIONAL REKAM JEJAK PENINGKATAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT DAN KAPASITAS PEMANGKU KEPENTINGAN DI INDONESIA MELALUI PEAT-IMPACTS

 Jakarta 12 November 2024, masih dalam suasana memperingati hari pahlawan yang merupakan momentum untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan pahlawan maka kini hadir pula #Pahlawan Gambut. Hari Pahlawan bukan hanya sekadar peringatan terhadap sejarah, tetapi sebagai sarana untuk mengaplikasikan perjuangan dan semangat para pejuang salah satu bentuknya dalam bentuk Terus Jaga Gambut #PahlawanGambut. .BPSI Tanah dan Pupuk bekerja sama dengan ICRAF serta BRIN mengadakan kegiatan berjudul “Ekspose Nasional Rekam Jejak Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Pemangku Kepentingan di lndonesia melalui Peat-IMPACTS”. Acara ini hadiri oleh kurang lebih sebanyak 150 stakeholder selaku pemangku kepentingan seperti BRIN, ICRAF Indonesia, Bappeda, Dinas Pekebunan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan serta instansi terkait lainnya dari Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.

Acara diawali dengan sambutan oleh Andree Ekadinata selaku Direktur ICRAF Program Indonesia. Andree menyampaikan terkait kegiatan Peat-IMPACTS yang sudah berjalan dari tahun 2020-2024 yang telah memberikan dukungan kepada ICRAF. Kegiatan ini fokus pada agroforestry untuk pemangku kepentingan dengan beberapa mitra seperti  Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk, BRIN, Provinsi Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. Gambut merupakan ekosistem yang unik jika pengelolaan yang salah dapat berakibat fatal sehingga perlunya pengelolaan yang bijaksana dan dapat  memberikan dukungan ke pemerintah Indonesia untuk pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan. Output dan rekam jejak ini diantaranya pengembangan model usaha tani, peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, penyebarluasan kurikulum untuk Sekolah Dasar dan SMP tentang gambut, dan sebagianya.

Maike Elizabeth sebagai Head of Climate & Environment German Embassy (BMU-IKI) yang menceritakan tentang pengalaman beliau yang ikut serta dalam kegiatan Peat-IMPACT di Provinsi Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan seperti survei ke lahan gambut untuk peninjauan secara langsung tentang pengelolaan lahan gambut yang sudah diterapkan dan kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Acara ekspose ini dibuka secara resmi oleh Dr. Haris Syahbuddin,DEA selaku sekretaris Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BPMP). Pada kesempatan ini Haris menyampaikan bahwa pengelolaan lahan gambut secara efektif dan bijaksana serta pengurangan GRK menjadi salah satu tujuan dari modernisasi pertanian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Sehubungan hal tersebut, BPMP Kementan melalui BPSI Tanah dan Pupuk bekerja sama dengan World Agroforestry (ICRAF), dan BRIN dalam melaksanakan kegiatan lmproving the Management of Peat and Impacts and the Capacities of Stakeholders in Indonesia (Peat-IMPACTS lndonesia). Melalui kegiatan ekspose nasional rekam jejak kegiatan Peat IMPACT ini diharapkan dapat saling sharing knowledge terkait pengelolaan gambut, didukung dengan rekomendasi kebijakan dan penggalangan potensi kolaborasi yang terintegrasi untuk pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Kepala BPSI Tanah dan Pupuk Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc menyampaikan terkait kegiatan Peat IMPACT yang telah dilaksanakan diantaranya penelitian evaluasi GRK, 4 leaflet, naskah akademik, policy brief tentang urgensi perbaikan data aktivitas  untuk mendukung inventarisasi dari lahan gambut, RSNI pengelolaan pertanian lahan gambut berkelanjutan untuk perkebunan kelapa sawit, pelatihan/workshop inventarisasi GRK di lahan gambut dan sebagainya.

Acara juga diisi dengan pemaparan dari Dr Setiari Marwanto selaku Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan - BRIN dan Sonya Dewi selaku Principal lnvestigator Proyek Peat-IMPACTS. Selanjutnya dilaksanakan gelar wicara yang bertajuk Rekam Jejak Tapak untuk Kebijakan: lnovasi Pengelolaan Gambut Berkelanjutan Menuju Perubahan Nasional dengan segmen 1 tentang Lanskap, Perencanaan dan Kebijakan "Kebijakan Pengelolaan Gambut Lestari di lndonesia yang Terhubung dengan Sinergi Kolaborasi multipihak dengan narasumber dari pemangku kepentingan diantaranya Feri Johana ICRAF, Regina Ariyanti, ST, Kepala Bappeda, Provinsi Sumatera Selatan, lr. H. Adi Yani, M.H., Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Provinsi Kalbar, Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc (Kepala BPSI Tanah dan Pupuk), Prof Fahmuddin (BRIN), Moh Noor Andi Kusumah, ST.,  M.Sc., Direktur PKEG-PPKL, KLHK. Segment 2 tentang Petani, Pendidikan, dan Pengetahuan "Pembelajaran Tapak untuk Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Gambut Lestari" salah satunya Puji Syaputri dari Tim Kerja Desa Sungai Radak Dua, Kabupaten Kubu Raya dengan adanya Peat-IMPACT ini sangat bermanfaat untuk sistem surjan untuk budidaya sayuran sehingga dapat meningkatan pendapatan masyarajat dan Omief Tachliatush Sholihah, S.Pd , SDN 10 Muara Sugihan, Kabupten Banyuasin yang telah mengenalkan gambut semenjak dibangku sekolah dasar dan antusias dari murid-murid sangat baik sehingga sudah mengenal gambut sejak umur dini.

Melalui pelaksanaan ekspose rekam jejak ini dapat menyebarluaskan capaian yang telah diperoleh sehingga bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan pengelolaan lahan gambut secara bijak dan berkelanjutan oleh stakeholder pemangku kepentingan. (ELW, AFS, M.Is, Mtm).