BSIP BERKARYA: Kolaborasi Peat IMPACTS Indonesia: Perkuat Pengelolaan Lahan Gambut yang Terstandar
BSIP BERKARYA: Kolaborasi Peat IMPACTS Indonesia: Perkuat Pengelolaan Lahan Gambut yang Terstandar
Kolaborasi antara BPSI Tanah dan Pupuk, BRIN dan ICRAF telah memasuki tahun terakhir, dimana Kerjasama ini mengusung topik Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Stakeholder di Indonesia (Peat-IMPACTS Indonesia). Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan teknologi pengelolaan lahan gambut rendah emisi gas rumah kaca dari proses dekomposisi dan kebakaran gambut serta pemberian dukungan kegiatan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan di lahan gambut dalam mengelola gambut rendah emisi dan rendah resiko kebakaran. Sebagai bagian dari kegiatan ini, pada 3-8 September 2024 telah dilaksanakan review hasil kegiatan dari masing-masing penangung jawab di Palembang.
Acara ini dihadiri oleh Kepala BPSI Tanah dan Pupuk Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc didampingi oleh Elsanti, SP (Ketua Sub bagian TU BPSI Tanah dan Pupuk), dan Dr. Adha Fatmah Siregar (Ketua Tim Kerja Program Evaluasi BPSI Tanah dan Pupuk), , Prof. Fahmuddin Agus selaku penanggung jawab kegiatan, Dr. Setiari Marwanto, Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN serta anggota tim Kerjasama baik dari BPSI Tanah dan Pupuk dan BRIN. Pada kesempatan ini Ladiyani menyampaikan pentingnya riview dari kerjasama ini sehingga tercapai output dan tujuan yang diharapkan. Fahmuddin juga berkesempatan memaparkan capaian dari kegiatan ini dan menekankan pentingnya berkoordinasi antar tim terkait kegiatan ataupun data yang diperoleh dalam rangka penyelesaian laporan.
Salah satu output yang akan dicapai dari kegiaatan ini yaitu penyusunan RSNI Standardisasi pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Dalam RSNI ini dibahas tentang pertanian lahan gambut berkelanjutan merujuk pada sistem praktik pertanian pada lahan gambut yang dapat meningkatkan keluaran produksi pertanian, menguntungkan secara ekonomi, sesuai dengan nilai budaya dan sosial masyarakat sekitarnya, serta dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Selain pembahasan RSNI juga dilaksanakan pembahasan terkait kajian, pengujian di lahan gambut, naskah kebijakan pengelolaan gambut, naskah akademis pengelolaan lahan gambut berkelanjutan, naskah emisi dari dekomposisi gambut dan kebakaran gambut, dan sebagainya. Dengan adanya kolaborasi ini sehingga mampu meningkatkan kerjasama dan wawasan dari masing-masing pihak/stakeholder serta inovasi yang dihasilkan mampu diterapkan untuk pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan (ELS, ELW, AFS, M.Is, Mtm).