BSIP BERKARYA: PENTINGNYA PELATIHAN PENULISAN BUKU ILMIAH POPULER
BSIP BERKARYA: PENTINGNYA PELATIHAN PENULISAN BUKU ILMIAH POPULER
Rabu 3 Juli 2024, BPSI Tanah dan Pupuk berkolaborasi dengan Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian, terkait penulisan ilmiah populer yang berjudul “SNI Pupuk untuk Pertanian Berkelanjutan”. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc selaku Kepala BPSI Tanah dan Pupuk. Sambutan dari Ladiyani memaparkan tentang pentingnya standardisasi tanah dan pupuk karena menjadi salah satu jaminan mutu untuk pengguna. Selain itu juga sebagai bahan edukasi/informasi kepada pengguna terkait mutu dan standar pupuk SNI. Ifan Muttaqien,S.P,M.IT selaku Ketua Kelompok Literasi Pertanian yang memaparkan tentang pentingnya penyusunan/penulisan standardisasi tentang tanah dan buku untuk pembaca. Pihak Pustaka sangat terbantu dengan adanya penulisan buku ini karena sebagai penghimpun ilmu dan pengumpul pengetahuan untuk disebarkan kepada khalayak umum/masyarakat.
Pada kesempatan ini Muh. Budiman selaku narasumber dan reviewer dari Majalah Sains Indonesia memaparkan tentang tata cara penulisan ilmiah populer. Adapun materi yang disampaikan oleh Budiman, pengertian ilmiah yang berdasarkan akidah ilmu pengetahuan yang terdapat unsur kebenaran sedangkan populer artinya mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca awam sekalipun. Selain itu juga perlunya menentukan target pembaca untuk masyarakat umum atau target spesifik tertentu saja. Tips menulis populer ilmiah harus efektif artinya mampu membuat orang agar membaca tulisan dari kalimat pembuka sampai penutup. Sehingga perlunya isi dan penyajian yang bagus, unik, menarik, dan ada novelty (pembaruan) misalnya penulisan standardisasi pupuk yang banyak novelty-nya.
Tips selanjutnya yang disampaikan oleh narasumber terkait tentang penggunaan kalimat yang logis, pendek, lincah, mengalir dan hindari pengulangan kata serta pembuatan judul yang menarik.
Kaidah-kaidah menulis diantaranya mengedepankan etika, hindari plagiarism, tidak diperbolehkan mengandung unsur kebohongan, dan sebagainya. Sehingga perlunya kiat-kiat dalam penulisan yakni 1) pembuatan judul yang harus mencerminkan isi/pokok tulisan, singkat, mudah dipahami, hindari kata yang sama, dan kata yang memikat. 2) Pembuatan teras/lead (bagian yang menarik dari isi tulisan) harus mengandung 5W+1H, hindari kata-kata yang tidak penting, dan sebagainya. 3) Tubuh (pokok karangan) untuk populer ilmiah dengan penulisan piramida terbalik artinya gagasan yang menarik ditulis di bagian awal yang berbeda dengan novel karena cenderung untuk membuat penasaran (fiktif). Terakhir penutup yang berisi bukan pengulangan dan kesimpulan tetapi kalimat menyentak (striking statement) atau bagian terpenting dari seluruh isi tulisan atau kesimpulan artikel.
Pada kesempatan ini, juga dilaksanakan latihan review oleh narasumber terkait salah satu tulisan dari BPSI Tanah dan Pupuk berjudul “Pengelompokan dan Terminologi Bahan Penyubur Tanaman SNI 6679:2022” tentang judul dan lead tersebut perlu disusun agar lebih menarik, misalnya menjadi “SNI 6679-2002 Terkait Penyubur Tanah Perlu Direvisi”. Konsep yang menarik seharusnya diletakan di awal agar lebih menggugah dan mempermudah pembaca. Selain itu Dr. Sri Rochayati sebagai editor sekaligus reviewer memaparkan tentang asal usul tipe penulisan sebagai acuan untuk produsen terkait pengelompokan dan pendaftaran pupuk. Review tentang pembuatan caption untuk keterangan gambar juga disampaikan agar lebih menarik. Adanya kolaborasi dan pelatihan ini agar dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta memberi motivasi untuk upgrade menulis buku, booklet dan sebagainya bagi penulis. (ELW, AFS, Mtm, M.Is).