PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

BSIP BERKARYA: MAHASISWA MBKM PELAJARI PROSES PANEN DAN PASCA PANEN PADI PADA KEGIATAN PENGUJIAN NUTRIENT MINING DI RUMAH KACA




BSIP BERKARYA: MAHASISWA MBKM PELAJARI PROSES PANEN DAN PASCA PANEN PADI PADA KEGIATAN PENGUJIAN NUTRIENT MINING DI RUMAH KACA

 
Bogor, 21 Mei 2024 BPSI Tanah dan Pupuk melaksanakan kuliah umum untuk mahasiswa program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan PKL (Praktek Kerja Lapang) dengan pokok bahasan “Panen dan Pasca Panen Padi Kegiatan Pengujian Nutrient Mining”. Materi kuliah umum pada kesempatan kali ini disampaikan oleh Kepala BPSI Tanah dan Pupuk Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. yang menyampaikan bahwa setiap lahan pertanian atau tanah mempunyai kandungan unsur hara untuk tanaman yang berbeda-beda. Ketersediaan unsur hara tersebut akan mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman dan produktivitas. Unsur hara yang ideal akan mendapatkan produktivitas yang baik. Penanaman yang dilakukan secara terus menerus tanpa dilakukan pemupukan yang sesuai akan menyebabkan unsur hara yang ada pada tanah berkurang. Maka perlu adanya pemupukan sesuai dengan kondisi tanah yang ada. Dengan adanya pemupukan diharapkan unsur hara dalam tanah dapat terjaga sehingga produktivitas dari tanaman terjaga.
Untuk mengetahui berapa besarnya penurunan unsur hara maka dilakukan Pengujian Nutrient Mining. Dengan adanya pengujian ini diharapkan akan mengetahui sejauh mana pengurangan unsur hara dalam satu kali siklus panen, dan mengetahui berapa lama unsur hara akan bertahan tanpa adanya penambahan unsur hara dari luar. Pada Pengujian Nutrient Mining ini diambil dari berbagai jenis tanah diantaranya tanah Ultisol Al-dd rendah, Entisol, Andisol, Ultisol Al-dd tinggi, Aluvial dan Vertisol. Selanjutnya dari masing-masing tanah tersebut dilakukan penanaman tanaman padi dengan dua perlakuan, dengan dan tanpa pupuk. Penanaman ini dilakukan beberapa musim tanam yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana unsur hara dalam tanah tersebut mampu bertahan dengan tanpa penambahan pupuk. Parameter agronomi yang diamati diantaranya tinggi tanaman, jumlah anakan dan produksi panennya.
Kegiatan kuliah umum ini diikuti oleh 15 mahasiswa yang terdiri dari 8 mahasiswa Universitas Gadjah Mada, 4 mahasiswa dari Universitas Jenderal Sudirman dan 2 mahasiswa dari Universitas Indonesia, serta satu mahasiswa Unas. Panen dan Pasca Panen Padi Kegiatan Pengujian Nutrient Mining diawali dengan pembagian kelompok mahasiswa. Tahapan proses panen tersebut terdiri dari pemangkasan tanaman padi kemudian dipisahkan antara malai padi dan jerami. Selanjutnya malai padi dan jerami ditimbang berat basah dan dicatat pada form. Untuk jerami dilakukan penjemuran sedangkan malai padi dipindahkan ke laboratorium untuk proses pasca panen. Selanjutnya dilakukan pengambilan contoh tanah pada pot pengujian untuk masing-masing perlakuan dan jenis tanah untuk dilakukan pengujian menggunakan test kit. Kegiatan selanjutnya para mahasiswa melaksanakan kegiatan praktek pengujian unsur hara N, P, K dan pH dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) pada contoh tanah yang telah diambil.
Untuk kegiatan pasca panen dilaksanakan pada hari selanjutnya, mahasiswa melaksanakan proses pemisahan bulir gabah padi dari malainya (perontokkan) penimbangan berat gabah dan pengecekan kadar air pada gabah padi menggunakan Moisture Meter dan dilakukan pencatatan. (AR, WID, M.Is, AFS, Mtm).